Saterdag 13 April 2013

Miniatürk: Melihat Turki Versi Mini

Dari namanya pasti sudah terbayang, bahwa ini adalah Turki versi mini. Itu juga yang saya bayangkan waktu Baba bilang mau ngajak jalan-jalan kami, mengunjungi Miniatürk. Saya membayangkannya seperti Taman Mini Indonesia Indah, kurang lebih begitu. Dan pergilah kami hari minggu lalu, dalam rangka menyambut musim semi (halah).
Miniatürk terletak di daerah Beyoğlu, di pinggir teluk Golden Horn (Haliç Hattı). Tiket masuk untuk umum adalah 5 TL dan 10 TL untuk wisatawan asing, 3 TL untuk mahasiswa. Dan ternyata tak seperti yang sys bayangkan. Jauh sekali jikadibandingkan dengan TMII. Miniatürk benar-benar mini, seperti masuk ke negeri liliput. Isinya pun tak selengkap TMII, kebanyakan berupa ikon-ikon kota di Turki, terutama masjid-masjid besarnya. Itupun (sebatas yang saya lihat) tidak mewakili seluruh propinsi di Turki. Kita lihat saja, yuk, beberapa foto hasil jeprat-jepret saya selama jalan-jalan di Miniatürk.


Terletak di kompleks Masjid Sultan Ahmet. Selesai dibangun pada tahun 537 M pada masa Kaisar Justinianus dan merupakan karya arsitektur paling megah pada masa Bizantium. Pada masa itu, Ayasofya berfungsi sebagai gereja ortodoks. Setelah penaklukan Kontantinopel (Istanbul) oleh Muhammad Al Fatih pada tahun 1453, Ayasofya diubah menjadi masjid. Setelah runtuhnya khilafah Turki Utsmani, Mustafa Kemal mengubahnya menjadi museum pada tahun 1935 hingga saat ini. 


Terletak di Yeşilköy, menjadi bandara pertama kali pada tahun 1938. Namanya kemudian diubah menjadi Atatürk pada tahun 1985.


Dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 di tepi sungai Yeşilırmak di Amasya. Rumah-rumah ini merupakan contoh arsitektur Anatolia dan merupakan rumah prafabrik pertama di Anatolia.



Masjid Halil-ür Rahman dibangun antara tahun 1211-1212 M atas perintah Malik Eşref Muzafferiddin, keponakan dari Shallahuddin Al Ayyubi. Berada di tepi danau Zeliha dan merupakan salah satu tempat wisata populer di Urfa hingga saat ini.


Namanya Bosphorus Bridge, dibuka pada tahun 1973 dan merupakan jembatan pertama yang menghubungkan Istanbul bagian Asia dan Eropa. Jembatan ini juga merupakan salah satu simbol kota Istanbul, disebut juga sebagai Pearl of Istanbul. Jarak antara tiang utama adalah 1.074 m dengan panjang jembatan keseluruhan 1.560 m dan lebar 33 m. Tinggi masing-masing tiang adalah 165 m. Jarak jembatan dengan permukaan air 64 m. 


Makam ini dibangun pada tahun 1274 dan merupakan karya seni terindah pada masa kekaisaran Selçuk. Memiliki 16 kubah berwarna hijau yang mengingatkan. Pembuatan kubah ini dipimpin oleh Gürcü Hatun, istri dari Selçuk Vizier Muhittin Pervane, diarsiteki oleh Bedreddin Tebrizi. 


Dibangun pada masa khilafah Turki Utsmani, antara tahun 1568-1575 M. Diberi nama dengan nama Sultan Selim II dan dianggap sebagai mahakarya pada masa itu. Memiliki empat menara dengan tinggi masing-masing 71 meter. Di dalam menara terdapat tangga menuju tiga buah balkon. 


Safranbolu terletak 220 km utara kota Ankara. Rumah-rumah tradisional ini berasal dari abad ke-18, umumnya berlantai batu. Lantai-lantai di bagian atas biasanya terbuat dari karet yang berkualitas bagus. 


Masjid Sultan Ahmet dibangun tahun 1609, pada masa pemerintahan Sultan Ahmet I. Karena dindingnya dilapisi ubin berwarna biru dan putih, orang-orang Eropa mulai menyebutnya sebagai Blue Mosque (Masjid Biru). Masjid ini merupakan salah satu simbol kota Istanbul.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Miniatürk: Melihat Turki Versi Mini

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking