Vrydag 08 Maart 2013

OREM-OREM





Kangen masa kecil, ketika masih di rumah Tempeh. Umik sering masakin sayur orem-orem ini untuk kami, kadang juga masak dalam jumlah yang banyak untuk ngirim ke sawah. 
Sayur orem-orem ini terdiri dari tahu, tempe dan pindang tongkol...ato adakalanya tanpa pindang tongkol. Oiya mo crita dikit nih tentang pindang tongkol...karena Lumajang, tepatnya Desa Tempeh (tanah tumpah darahku ^_^ ) jauh dari laut maka waktu aku masih kecil ikan yang sering ditemui dipasar adalah ikan pindang....pindang tongkol (dijualnya udah dalam bentuk potongan kecil gitu krn ikannya gede banget), pindang sisik, pindang benggol jadiii dirumah sering banget masak ikan pindang itu...dari yang di pepes, disayur santen, disayur cemplung sampai di goreng aza trs dipenyet di sambel. Tapi klo sekarang ini udah banyak banget ikan segar yang dijual dipasar mungkin karena transportasi udah lancar ya...
Dan ketika saat ini aku udah tinggal disini (Probolinggo daerah pantai) aku udah dengan mudahnya untuk mendapatkan ikan laut...klo lagi ada kesempatan main ke pelabuhan sekitar jam 2 siang aku bisa belanja ikan segar disana. Menurut pendapat orang-orang nih ikan tongkol Probolinggo itu lebih enak lho...katanya siiih hihiiii...
Sebenarnya di Lumajang juga ada laut seperti laut Bambang (yang selalu rame ketika lebaran ketupat) ato Watu Pecak tapi kayaknya ga ada nelayannya deh karena ombaknya terlalu besar jadi tidak memungkinkan para nelayan untuk mencari ikan. Konon critanya, seperti halnya deretan pantai selatan lainnya kedua pantai itu (pantai bambang dan Watu Pecak)  diyakini sebagai tempat bersemayamnya Nyi Roro Kidul, hiiiiiyy seyyemm yaaa...>,<














Rasanya...aku jamin tidak mengecewakan. Ada belimbing wuluh yang bikin seger, hmmm...klo pengen pedes dan lagi males bikin sambel cabe rawit yang merah-merah itu bisa dijadikan pengganti sambel...^^





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : OREM-OREM

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking