Sondag 30 Augustus 2009

Kuliner 101 - Sate Africa, Bandung

Sate Africa
Jl. Kebon Kawung (Seberang Stasiun)
Bandung


Akhirnya Sate Africa hadir di Bandung :) Ya, setelah banyak membaca, menonton dan mendengar "legenda" Sate Africa di Tanah Abang-Jakarta, saya mendapat info dari rekan kantor bahwa di daerah Stasiun Bandung sudah hadir kuliner yang sudah banyak mendapat liputan ini. Apa sih istimewanya Sate Afrika ini?

Berbeda dengan sate khas Indonesia, Sate Africa ini tidak ditusuk-tusuk. Daging domba (bukan kambing loh) pilihan yang dipotong kecil-kecil kemudian dibakar, seperti barbeque gitu lah. Walau tampak tanpa bumbu tapi begitu kita mencomot sepotong daging yang tersaji di depan kita, mmmhhhhhh.... mantap banget.... Yang unik adalah olahan sambalnya: Mustard, sambal cabe merah dan kecap, ini sebenernya yang bikin kita ketagihan, rasanya gak ada duanya. Hebatnya lagi, katanya daging sate ini cholestrol free. Menurut empunya setelah dipotong-potong, daging diungkep dalam panci. "Tidak pakai air atau minyak. Nanti minyak dagingnya keluar sendiri. Itu sekitar 20 menit. Minyak itu dibuang. Jadi kolesterolnya mati (tidak ada). Makanya, makan makanan saya tidak akan kolesterol atau darah tinggi karena minyaknya sudah dibuang. Ketika memotong daging, lemak-lemaknya juga kami buang," katanya pada kompas.com. Satu porsi sate africa ini bisa ditebus seharga Rp. 35.000,-


Satu lagi yang unik nih, makanan pokoknya bukannya nasi tapi Pisang Goreng, karena memang di Afrika pisang goreng menjadi sumber kabohidrat utama, seperti nasi di Indonesia. Pisang yang digoreng tanpa tepung ini terasa manis, dan walaupun agak canggung pada awalnya, ternyata asik juga makan pisang dicocol sambel sambil ditemani daging domba bakar :) Tapi yang pengen makan nasi jangan takut, tempat makan yang satu ini juga menyediakan nasi putih. 1 Porsi Loko (Pisang): Rp. 10.000,-

Kenapa sih dinamain Sate Afrika? Emang yang punya orang afrika? Yup, betul selain emang makanan khas dari Afrika, si empunya tempat makan ini juga asli orang Afrika. Namanya, sesuai dengan yang tercantuk di spanduknya, adalah H. Ismail Coulibaly, pria asal Mali. Dan di Bandung ini memang merupakan cabang pertamanya di luar kota, dan bergabung dengan tempat makan lainnya dalam sebuah foodcourt. Jadi sebagai alternatif tempat berbuka puasa di Bandung, Sate Africa Jl. Kebon kawung Bandung ini sangat layak untuk dicoba.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kuliner 101 - Sate Africa, Bandung

  • Kuliner Bandung - Baso Ja'iWisata Kuliner Indonesia #179Baso Ja'iJl. Gudang Selatan (samping rel kereta api Kosambi) - BandungNgomongin kuliner Bandung, perlu juga membahas kuliner baksonya. Setelah sempat buat coretan tentang ...
  • Kuliner 82- Kedai Aceh "Cie Rasa Loom", Bandung (Jilid II)Kedai Aceh "Cie Rasa Loom"Jl. Buah Batu No. 154 BandungPernah baca coretan pertama saya tentang Cie Rasa Loom ini? Dulu tempat ini masih berupa tempat makan kecil, terletak di pelataran halaman sebua ...
  • Kuliner 131 - Mie Ayam Sakinah, BandungMie Ayam dan Es DurenKantin SakinahJl. Tubagus Ismail - BandungMie Ayam Sakinah emang beda... Mienya lebih "nyemek" (kalo boleh pinjem istilah mie Jawa), bumbunya lebih "cakep" n ayamnya "bener-bener ...
  • Kuliner Bandung - Lo Mie Imam BonjolWisata Kuliner Indonesia #227Kuliner BandungLomie & Bakmie Imam BonjolJl. Imam Bonjol No 9 - BandungTelp.: 081 22053784Ini salah satu kuliner pilihan yang wajib dikunjungi kalo ke Bandung: Lo Mie ...
  • Kuliner 100 - Bubur Ayam Mang H. Oyo Tea, BandungBubur Ayam Mang H. Oyo TeaJl. Sulanjana 30, BandungTelp. 022-2510226Bubur ayam memang merupakan salah satu menu favorit makan pagi bagi banyak orang. Salah satu kuliner Bandung yang terkenal dan cuku ...
  • Kuliner 77 - Food Court "The Secret", BandungThe Secret (Factory Outlet)Jalan L.L.R.E Martadinata (Riau) No. 47BANDUNGKayanya belum berwisata ke Bandung kalo belum belanja ke Factory Outlet (FO). Bandung memang kota sejuta FO, di berbagai belah ...

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking